Tugas 4 Kewirausahaan
1 Mempertahankan Jiwa Kewirausahaan
Beberapa tahun belakangan ini topik intrapreneurship semakin popular. Dari sekian banyak masih ada kekeliruan dalam memahami konsep yang mendasari intrapreneurship tersebut. Kebanyakan definisi yang ada menyebutkan bahwa intrapreneurship tidak lepas dari aktivitas-aktivitas entrepreneurial yang sesuai dengan persetujuan organisasi dan komitmen sumber daya untuk tujuan inovatif.
Pada dasarnya pokok tujuan intrapreneurship adalah mengembangkan semangat entrepreneurial dalam ikatan organisasi, sekaligus menciptakan iklim guna tercapainya kesejahteraan.
Intrapreneur
Seorang entrepreneur di dalam sebuah organisasi yang telah ada. Biasanya dilakukan karena organisasi tersebut telah tumbuh besar dan kurang fleksibel.
Intrapreneurship
Kebiasaan mengembangkan bisnis baru di dalam struktur organisasi yang ada (Stoner, 1995)
Entrepreneur
Orang yang berusaha mendirikan usaha baru/organisasi baru
B. Kebutuhan Akan Sifat Kewirausahaan Dalam Organisasi
Banyak perusahaan menyadari akan pentingnya sifat kewirausahaan dalam organisasinya (Peter danWaterman dalam bukunya A Passion of Excellence).
Kebutuhan akan kewirausahaan semakin meningkat dikarenakan munculnya permasalahan seperti :
Beberapa tahun belakangan ini topik intrapreneurship semakin popular. Dari sekian banyak masih ada kekeliruan dalam memahami konsep yang mendasari intrapreneurship tersebut. Kebanyakan definisi yang ada menyebutkan bahwa intrapreneurship tidak lepas dari aktivitas-aktivitas entrepreneurial yang sesuai dengan persetujuan organisasi dan komitmen sumber daya untuk tujuan inovatif.
Pada dasarnya pokok tujuan intrapreneurship adalah mengembangkan semangat entrepreneurial dalam ikatan organisasi, sekaligus menciptakan iklim guna tercapainya kesejahteraan.
Intrapreneur
Seorang entrepreneur di dalam sebuah organisasi yang telah ada. Biasanya dilakukan karena organisasi tersebut telah tumbuh besar dan kurang fleksibel.
Intrapreneurship
Kebiasaan mengembangkan bisnis baru di dalam struktur organisasi yang ada (Stoner, 1995)
Entrepreneur
Orang yang berusaha mendirikan usaha baru/organisasi baru
B. Kebutuhan Akan Sifat Kewirausahaan Dalam Organisasi
Banyak perusahaan menyadari akan pentingnya sifat kewirausahaan dalam organisasinya (Peter danWaterman dalam bukunya A Passion of Excellence).
Kebutuhan akan kewirausahaan semakin meningkat dikarenakan munculnya permasalahan seperti :
Semakin banyak pesaing yang mempunyai keunggulan
Ketidakpercayaan akan metode-metode tradisional
dalam manajemen
Banyak SDM berpotensi hengkang dan lebih memilih
menjadi wirausaha
C. Hambatan-Hambatan Yang Terjadi
Hambatan-hambatan yang biasanya dialami oleh perusahaan adalah tidak efektifnya penerapan teknik tradisional manajemen pada pengembangan suatu bidang baru. Pemahaman tentang hambatan-hambatan tersebut merupakan hal yang penting dalam membantu perkembangan kewirausahaan perusahaan mengingat hal tersebut merupakan kunci dasar penumbuhan iklim inovasi.
Faktor-faktor yang mendukung utuk tercapainya keberhasilan inovasi-inovasi menurut James Brian Quinn(1995) adalah :
Iklim inovasi dan visi
Orientasi pasar
Organisasi yang tetap datar dan kecil
Proses belajar interaktif
D. Elemen-Elemen Spesifik Strategi Intrapreneurial Korporat
Dalam upaya untuk menciptakan strategi intrapreneurial, perusahaan harus memperhatikan pertimbangan-pertimbangan berikut ini :
Perusahaan yang mempromosikan pertumbuhan pegawai
akan dapat merekrut orang-orang yang memiliki kemampuan terbaik.
Tantangan di era tahun 2000-an ini adalah pelatihan
kembali para manajer untuk menjadi guru, pelatih dan mentor.
Orang-orang dengan kemampuan terbaiknya mencari
perusahaan terbaik yang menyediakan program bonus.
Wewenang manajemen akan degantikan oleh suatu
jaringan, dicirikan oleh koordinasi dan dukungan horizontal.
Intrapreneurship dalam korporasi memperbolehkan
seorang pegawai.
Mendapatkan kepuasan dari pengembangan ide-idenya
tanpa resiko meninggalkan perusahaan.
Perusahaan-perusahaan besar mengambil pelajaran dari
bisnis kecil dan belajar bagaimana bisa fleksibel, mendorong inovasi, serta
membakar semangat pegawainya.
Menurut John W. Alexander (1989) untuk mendukung strategi intrapreneurial ini, ada beberapa langkah penting yang perlu dilakukan :
Penngembangan visi
Dorongan inovasi
Penstrukturan suatu iklim intrapreneurial
Pengembangan tim usaha
Ada satu cara bagi perusahaan untuk mengembangkan iklim intrapreneurial, yakni melalui program Intrapreneurship Training Program (ITP). Program tersebut dirancang untuk melatih para peserta untuk mendukung intrapreneurship dalam lingkup pekerjaan masing-masing. Program ini mencakup :
Pengenalan
Kreativitas individu
Intrapreneuring
Penilaian budaya yang ada saat ini
Perencanaan bisnis
Perencanaan tindakan
E. Penghapusan Mitos Tentang Intrapreneurial
Ada kesamaan mendasar antara entrepreneur dengan intrapreneur. Akibatnya mitosmitos keliru tentang entrepreneur menulari juga intrapreneur.
Mitos : motivasi utama dari seorang entrepreneur (intrapreneur) adalah keinginan untuk kemakmuran, karenanya uang adalah tujuan utama.
Kenyataan : motivasi utama dari entrepreneur (intrapreneur) adalah proses inovasi : kebebasan dan kemampuan adalah motivasi utama, uang hanya sebuah alat dan symbol kesuksesan.
Mitos : entrepreneur adalah pengambil resiko tinggi – mereka adalah penjudi yang memainkan taruhan besar.
Kenyataan : wirausaha adalah seorang yang realistis dengan mengambil resiko menengah. Karena ia memperhitungkan resiko yang dihadapi
2 Badan Usaha dan Organisasi
Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum),
teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Badan Usaha
seringkali disamakan dengan perusahaan,
walaupun pada kenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah
lembaga sementara perusahaan adalah tempat dimana Badan Usaha itu mengelola
faktor-faktor produksi.
Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang berlandaskan
asas-asas kekeluargaan.
BUMN
Badan Usaha Milik Negara (atau BUMN)
ialah badan usaha yang permodalannya seluruhnya atau sebagian dimiliki
oleh Pemerintah.
Status pegawai badan usaha-badan usaha tersebut adalah karyawan BUMN bukan
pegawai negeri. BUMN sendiri sekarang ada 3 macam yaitu Perjan, Perum dan
Persero.
Perjan
Perjan adalah bentuk badan usaha milik negara yang
seluruh modalnya dimiliki oleh pemerintah. Perjan ini berorientasi pelayanan
pada masyarakat,
Sehingga selalu merugi. Sekarang sudah tidak ada perusahaan BUMN yang
menggunakan model perjan karena besarnya biaya untuk memelihara perjan-perjan
tersebut sesuai dengan Undang Undang (UU) Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN.
Contoh Perjan: PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api) kini berganti menjadi
PT.KAI
Perum
Perum adalah perjan yang sudah diubah. Tujuannya
tidak lagi berorientasi pelayanan tetapi sudah profit oriented. Sama
seperti Perjan, perum di kelola oleh negara dengan status pegawainya sebagai
Pegawai Negeri. Namun perusahaan masih merugi meskipun status Perjan diubah
menjadi Perum, sehingga pemerintah terpaksa menjual sebagian saham Perum
tersebut kepadapublik (go public) dan statusnya diubah menjadi
persero.
Persero
Persero adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola
oleh Negara atau Daerah. Berbeda dengan Perum atau Perjan, tujuan didirikannya
Persero yang pertama adalah mencari keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan
kepada umum. Modal pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan
negara yang dipisahkan berupa saham-saham. Persero dipimpin oleh direksi.
Sedangkan pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta. Badan usaha ditulis PT
< nama perusahaan > (Persero). Perusahaan ini tidak memperoleh fasilitas
negara. Jadi dari uraian di atas, ciri-ciri Persero adalah:
· Tujuan
utamanya mencari laba (Komersial)
· Modal
sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan yang
berupa saham-saham
· Dipimpin
oleh direksi
BUMS
Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah badan
usaha yang didirikan dan dimodali oleh seseorang atau sekelompok orang.
Berdasarkan UUD 1945 pasal 33, bidang- bidang usaha yang
diberikan kepada pihak swasta adalah mengelola sumber daya ekonomi yang
bersifat tidak vital dan strategis atau yang tidak menguasai hajat hidup orang
banyak. Berdasarkan bentuk hukumnya Badan usaha milik swasta dibedakan
atas :
Perusahaan Persekutuan
Perusahaan persekutuan adalah perusahaan yang
memiliki 2 pemodal atau lebih. Ada 3 bentuk perusahaan persekutuan
Firma
Firma (Fa) adalah badan usaha yang didirikan oleh 2
orang atau lebih dimana tiap- tiap anggota bertanggung jawab penuh atas
perusahaan. Modal firma berasal dari anggota pendiri serta laba/ keuntungan
dibagikan kepada anggota dengan perbandingan sesuai akta pendirian.
Ciri-ciri Firma: 1) Para sekutu aktif di dalam
mengelola perusahaan. 2) Tanggung jawab yang tidak terbatas atas segala resiko
yang terjadi. 3) Akan berakhir jika salah satu anggota mengundurkan diri atau
meninggal dunia.
Persekutuan komanditer
Persekutuan Komanditer (commanditaire vennootschap atau
CV) adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh 2 orang atau lebih.
Persekutuan komanditer mengenal 2 istilah yaitu :
· Sekutu
aktif adalah anggota yang memimpin/ menjalankan perusahaan dan bertanggung
jawab penuh atas utang- utang perusahaan.
· Sekutu
pasif / sekutu komanditer adalah anggota yang hanya menanamkan modalnya kepada
sekutu aktif dan tidak ikut campur dalam urusan operasional perusahaan. Sekutu
pasif bertanggung jawab atas risiko yang terjadi sampai batas modal yang
ditanam.
Keuntungan yang diperoleh dari perusahaan dibagikan
sesuai kesepakatan.
Perseroan terbatas
Perseroan terbatas (PT) adalah badan usaha yang
modalnya diperoleh dari hasil penjualan saham. Setiap pemegang surat saham
mempunyai hak atas perusahaan dan setiap pemegang surat saham berhak atas
keuntungan (dividen).
Yayasan
Yayasan adalah suatu badan usaha, tetapi tidak
merupakan perusahaan karena tidak mencari keuntungan. Badan usaha ini didirikan
untuk sosial dan berbadan hukum.
3 HRD ( Human Resource Departement)
HRD adalah singkatan dari Human Resources
Development. Dalam ilmu terapannya, HRD biasa disebut sebagai “Personalia” atau
“Kepegawaian”. HRD dalam manajemen juga biasa disebut dengan “Human
Capitol” atau “Human Resources Management”.
Arti lain dari Human Resources Development (Sumber
Daya Manusia/SDM) adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang
lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat
menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen
sumber daya manusia. Manajemen sumber daya manusia juga dapat diartikan sebagai
suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi
atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan
jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
Tugas, Tanggung Jawab dan Peran HRD dalam perusahaan
antara lain :
HRD bertugas melakukan persiapan dan seleksi tenaga
kerja ( Preparation and Selection )
Persiapan ( Preparation )
Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam hal
melakukan persiapan, antara lain factor internal dan factor eksternal. Faktor
internal dalam persiapan meliputi jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur
organisasi, departemen terkait, dan sebagainya. Sedangkan factor eksternal
dalam hal persiapan meliputi hokum ketenagakerjaan, kondisi pangsa tenaga
kerja, dan lain sebagainya.
Rekruitmen Tenaga Kerja ( Recruitment )
Recruitment adalah sebuah proses untuk mencari calon
pegawai atau karyawan yang dapat memenuhi kebutuhan SDM organisasi atau
perusahaan. Dalam tahapan ini HRD perlu melakukan analisis jabatan yang ada
untuk membuat deskripsi pekerjaan ( job description ) dan juga spesifikasi
pekerjaan ( job specification ).
Seleksi Tenaga Kerja ( Selection )
Pengertian dari seleksi tenaga kerja adalah sebuah
proses yang dilakukan untuk menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian
banyak kandidat. Tahapan yang dilakukan dalam proses seleksi tenaga kerja,
yaitu melihat daftar riwayat hidup/ CV, melakukan seleksi awal berdasarkan CV
pelamar, pemanggilan pelamar untuk tes interview, menguji calon karyawan dengan
test tertulis, proses interview/ wawancara kerja, dan proses selanjutnya.
Pengembangan dan Evaluasi Karyawan ( Development and
Evaluation )
Agar tenaga kerja atau karyawan dapat berkontribusi
secara maksimal terhadap perusahaan atau organisasi, maka ia harus menguasai
pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Proses pengembangan dan
evaluasi karyawan dilakukan sebagai sebuah pembekalan agar tenaga kerja dapat
lebih menguasai dan ahli di bidangnya, serta meningkatkan kinerja yang ada.
Pemberian Kompensasi dan Proteksi pada Pegawai
Kompensasi adalah imbalan atau upah atas kontribusi
kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Pemberian
kompensasi harus tepat dan sesuai dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada
pada lingkungan eksternal agar tidak menimbulkan masalah ketenagakerjaan atau
kerugian pada organisasi atau perusahaan.
Fungsi HRD :
Internal : HRD yang bekerja sebagai trainer
terhadap pegawai di dalam perusahaan.
Eksternal : Pegawai HRD yang memeilki
konseling diluar kategori perusahaan dapat dilihat dari tingkat kemampuan dan
kemauan tinggi maka kemampuan akan mengikuti.
4 Kepemimpinan dan Motivasi
> Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan itu termasuk kedalam suatu kerja sama
didasarkan kepada kemampuan orang tersebut, dan kepemimpinan itu juga di
ratikan oleh para pendapat ilmuwan diantaranya :
Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian
Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang
sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang
berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang
tepat bagi situasi yang khusus.
Moejiono (2002) memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang leadership sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
> Tipe- Tipe Kepemimpinan
Ada enam tipe kepemimpinan yang diakui keberadaannya
secara luas.
1) Tipe pemimpin Otokratis
Yaitu seorang pemimpin yang otokratis adalah seorang
pemimpin yang:
• Menganggap organisasi sebagai milik pribadi
• Mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan
organisasi
• Menganggap bawahan sebagai alat semata- mata
• Tidak mau menerima kritik, saran, dan pendapat
• Terlalu bergantung kepada kekuasaan formalnya
• Dalam tindakan penggerakannya sering mempergunakan
pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan punitif (bersifat menghukum)
2) Tipe Militeristis
Yaitu seorang pemimpin yang bertipe militeristis
adalah seorang pemimpin yang memiliki sifat- sifat:
• Sering mempergunakan sistem perintah dalam
menggerakkan bawahannya
• Senang bergantung pada pangkat dan jabatan dalam
menggerakkan bawahannya
• Senang kepada formalitas yang berlebih- lebihan
• Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari
bawahan
• Sukar menerima kritikkan dari bawahan
• Menggemari upacara- upacara untuk berbagai acara
dan keadaan
3) Tipe Paternalistis
Yaitu seorang pemimpin yang:
• Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak
dewasa
• Bersikap terlalu melindungi
• Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya
untuk mengambil keputusan dan inisiatif
• Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya
untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya.
• Sering bersikap maha tahu
4) Tipe Kharismatis
Hingga kini para pakar belum berhasil menemukan
sebab- sebab mengapa seorang pemimpin memiliki kharisma, yang diketahui adalah
bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya
pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar. Karena kurangnya
pengetahuan tentang sebab musabab seorang menjadi pemimpin yang kharismatis,
maka sering dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan
gaib (supernatural powers).
5) Tipe Laissez Faire
Yaitu seorang yang bersifat:
• Dalam memimpin organisasi biasanya mempunyai sikap
yang permisif, dalam arti bahwa para anggota organisasi boleh saja bertindak
sesuai dengan keyakinan dan hati nurani, asal kepentingan bersama tetap terjaga
dan tujuan organisai tetap tercapai.
• Organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya
karena para anggota organisasi terdiri dari orang- orang yang sudah dewasa yang
mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran yang dicapai, dan tugas
yang harus dilaksanakan oleh masing- masing anggota.
• Seorang pemimpin yang tidak terlalu sering
melakukan intervensi dalam kehidupan organisasional.
• Seorang pemimpin yang memiliki peranan pasif dan
membiarkan organisasi berjalan dengan sendirinya
6) Tipe Demokratis
Yaitu tipe yang bersifat:
• Dalam proses penggerakkan bawahan selalu bertitik
tolak dari pendapat bahwa manusia adalah makhluk termulia di dunia
• Selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan
tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari para bawahannya
• Senang menerima saran, pendapat bahkan kritik dari
bawahannya
• Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih
sukses dari padanya.
• Selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan kerja
tim dalam usaha mencapai tujuan
• Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya
sebagai pemimpin
• Para bawahannya dilibatkan secara aktif dalam
menentukan nasib sendiri melalui peran sertanya dalam proses pengambilan
keputusan.
Sumber referensi :
[1.] URL: adenrabani.blogspot.com diakses tanggal 28 Juni 2014
[2.] URL: yohanesadiprabowo.blogspot.com diakses tanggal 28 Juni 2014
[3.] URL: adesyams.blogspot.com diakses tanggal 28 Juni 2014
[4.] URL: rainbowgroup06hrd.blogspot.com diakses tanggal 28 Juni 2014
Sumber referensi :
[1.] URL: adenrabani.blogspot.com diakses tanggal 28 Juni 2014
[2.] URL: yohanesadiprabowo.blogspot.com diakses tanggal 28 Juni 2014
[3.] URL: adesyams.blogspot.com diakses tanggal 28 Juni 2014
[4.] URL: rainbowgroup06hrd.blogspot.com diakses tanggal 28 Juni 2014
0 komentar: