Pengenalan Manajemen Proyek

BAB I PENGENALAN MANAJEMEN PROYEK Latar Belakang Proyek Pada perencanaan pembuatan proyek sebuah sistem, diperlukan berbagai macam komponen yang terlibat didalamnya. satu hal yang harus diperhatikan / diutamakan oleh seorang manajer proyek dalam melakukan perencanaan adalah menghitung, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, resiko yang akan terjadi dalam proses pengerjaan. Dalam dunia IT tentu banyak terjadi persaingan, entah dari dari pihak perseorangan, Perusahaan, maupun mancakup yang lebih luas lagi. Untuk itu kita harus mengenal terlebih dahulu apa itu Resiko dalam Manajemen Proyek? Resiko Proyek adalah peristiwa tidak pasti yang bila terjadi memiliki pengaruh positif atau negatif terhadap minimal satu tujuan proyek (waktu, biaya, ruang lingkup, mutu). Risiko mungkin memiliki satu atau lebih penyebab, yang bila terjadi memiliki satu atau lebih dampaknya terhadap manajemen. Dan apabila kita garis besarkan secara keseluruhan maka yang dimaksud dengan Manajemen Proyek dan Resiko adalah proses sistematis untuk merencanakan, mengidentifikasi, menganalisis, dan merespon risiko proyek. Tujuannya untuk meningkatkan peluang dan dampak peristiwa positif, dan mengurangi peluang dan dampak peristiwa yang merugikan proyek atau dapak negatifnya. Dalam peenerapannya sebuah teknologi dalam perusahaan memerlukan perencanaan yang strategis khususnya penerapan teknologi pada manajemen proyek, agar penerapan dapat sesuai dengan tujuan bisnis yang diharapkan oleh perusahaan. Jika penerapan teknologi informasi dalam manajemen proyek tidak sesuai dengan tujuan bisnis yang diinginkan maka akan menimbulkan risiko. Risiko yang timbul akibat dari penerapan teknologi informasi yang salah dalam manajemen proyek akan menyebabkan proses bisnis yang tidak optimal, kerugian finansial, menurunnya reputasi perusahaan, bahkan hancurnya perusahaan. Pada kenyataaannya penerapan manajemen proyek teknologi informas itu sendiri membutuhkan investasi yang cukup besar, dan seiring dengan teknologi yang terus berkembang dari waktu ke waktu, membuat proses manajemen proyek pun menjadi semakin sulit, karena harus memahami teknologi yang baru. Dengan adanya manajemen risiko proyek yang didukung dengan penggunaan hardware diharapkan dapat membantu perusahaan dalam hal meminimalkan tingkat kerugian yang tidak diinginkan oleh. Dalam kasus pembobolan Dana Bank Mandiri Rp18 Miliar yang telah terungkap disebutkan bahwa, tersangka pelaku pembobolan dana nasabah berinisial R yang merupakan karyawan Bank Mandiri yang sudah ditangkap di Depok. Ia menjelaskan, J berhasil mempengaruhi R sehingga telah beberapa kali mentransfer dana nasabah Bank Mandiri ke rekening teman J berinisial E dengan total dana Rp18 miliar. Menurut dia, transfer dana nasabah itu dapat dilakukan dengan cepat karena nasabah yang dibobol merupakan nasabah prioritas Bank Mandiri. Pengertian Proyek dan Manajemen Proyek Aspek manajemen sangat penting artinya bagi setiap jenis usaha. Ia berfungsi untuk aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian yang disingkat dengan POAC dengan tidak memandang jenis, tujuan, maupun rumitnya aktivitas tersebut. Studi aspek manajemen terhadap sebuah proyek disebabkan karena dua hal. Pertama: pada saat pembangunan suatu proyek diperlukan perencanaan yang matang agar tujuan yang diinginkan tercapai. Kedua: pada saat bisnis dioperasionalkan secara rutin diperlukan kaidah atau prinsip dalam pengelolaannya. Sampai dengan saat ini, masih banyak proyek yang gagal dibangun dan dioperasionalkan bukan disebabkan oleh aspek lain, melainkan lemahnya aspek manajemennya sehingga tidak memiliki panduan lengkap untuk dijadikan referensi dalam membuat rancangan desain proyek. Proyek dalam istilah ekonomi adalah suatu kegiatan yang menggunakan modal atau faktor produksi untuk memproduksi aset yang diharapkan mendapatkan kemanfaatan setelah jangka waktu tertentu. Dengan proyek inilah, maka manusia akan meningkatkan taraf kesejahteraannya. “A project is an investment activity, where we expend capital resource to create a producing assets from which we can expect to realize benefits over an extended period of time, or the whole complex of activities in valued in using resources to gain benefits, is a project”. (J. Price Gittinger, 1972:1). Sedangkan dalam perspektif bisnis diperoleh pengertian proyek adalah rangkaian kegiatan sekali saja yang memiliki satu titik awal dan titik akhir yang tegas dalam waktu. Sehingga manajemen proyek adalah pekerjaan untuk membuat kegiatan-kegiatan yang direncanakan dapat dilaksanakan secara tepat waktu, di dalam kerangka anggaran dan sesuai dengan perincian. Kerangka Kerja dan Area Pengetahuan kerangka kerja integrasi manajemen proyek .pengembangn, atribut, dan elemen umum dari sebuah rencana proyek Berpikir tentang proyek, sama artinya dengan menuangkan gagasan-gagasan dalam sebuah kerangka konsep. Semakin matang konseptualisasi sebuah proyek, semakin mudah perencanaan proyek menurut semua aktivitas yang berjalan dalam rentang waktu pelaksanaan proyek hingga titik pencapaian tujuan. Berawal dari tahap inilah, suatu proyek diperkirakan kelayakan . selajutnya konsepsi dituangkan dalam sebuah perencanaan yang biasanya barbentuk proposal. bersam dengan terlibatnya gagasan, penyisunan konsep dan proposal, kerangka kerja manajemen proyek mulai dilaksanakan. Di dalam kerangka kerja, lebih dahulu disepakati terminology dan pandangan terhadap proyek yang akan dilakukan. Sedemikian rupa harus dipahami tentang konteks penerapan proyek, gambaran jelas tentang lingkungan proyek yang akan direncanakan, dan cara memahami berbagai proses interaksi yang secara umum terjadi dalam manajemen proyek. Manajemen proyek dalam hal ini berarti penerapan pengetahuan, keterampilan, saran dan teknik untukmenjalani segala aktivitas yang sesuai dengan kebutuhn pelaksanaan proyek. Ruanglingkup pengetahuan tentang manajemen proyek( project management knowledge) meliputi:  Manajemen integrasi proyek, terdiri dari: Pemgembangan perencanaan proyek,pelaksanaan proyek dan control terhadap perubahan secara terpadu. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh elemen proyek terkoordinasi dengan baik.  Manajemen ruang lingkup proyek Dimulai pada saat proyek ditetapkan lalu terhadap perencanaan, perumusan proyek, verifikasi proyek hingga pengawasan, sehingga dipastikan pekerjaan yang dilakukan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan syarat keberhasilan proyek.  Manajemen waktu Mulai dari merumuskan aktivitas-aktiitas, terhadap aktivitas, perkiraan waktu yang dibutuhkan, penyusunan jadwal hingga control kerja. Manajemen waktu penting dalam memperkirakan beberapa panjang waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek sehingga dijamin selesai pada waktinya.  Menjamin biaya Meliputi perencanaan sumber daya, perkiraan beserta biaya, penganggaran hingga control pembelajaran. Hal ini penting, terutama untuk pengajuan dana proyek kepada donor sehingga dalam pelaksaannya proyek dipastikan seleisai sesuai dengan biaya yang telah dianggarkan.  Manajemen mutu Dimulai dari perencanaan mutu, jaminan dan control, penetepan standar yang ingin dicapai suatu proyek penting sehingga mendapatkan hasil yang memuaskan bagi pelaksana proyek maupun pihaklain-pihak (stakeholder).  Manajemen sumber daya manusia(SDM) Mulai dari perencanaan organisasi, persiapan staf dan persiapan tim karena sebuah tim pelaksana harus terdiri dari atas menusia-manusia yang memiliki kemampuan dedikasi dan integritas. Manajemen SDM ini penting untuk menyusun komposisi SDM yang efektif bagi pelaksaan proyek.  Manajemen komunikasi proyek, terdiri dari: Perencanaan komunikasi, sistem penyebaran informasi, pelaporan kinerja dan aspek administrative lain, ini untuk memastikan informasi seputar pelaksanaan proyek dapat dikelola dengan baik.  Manajemen resiko Mulai dari identifikasi resiko, perencanaan manajemen resiko, analisa kualitatif dan kuantitatif resiko, perencanaan respon, monitoring dan control resiko yang mungkin muncul (butir ini jarang dipersiapkan oleh sebagian besar pelaksana proyek, sehinggaketika muncul krisis tidak mampu menggapi dengan cepat dan tepat). Proses ini eret kaiatannya dengan identifikasi, analisis dan respon terhadap resiko yang muncul.  Manajemen pengadaan Mulai dari perencanaan pengadaan, perencanaan kebutuhan sumber daya hingga segala urusan administrasi kontrak-kontrak, bagian ini tampaknya sepele, tapi menjadi penting ketika ditemukan bahwa pelaksaan proyek perlu bantuan dari pihak luar atau pihak lain, misalnya dari mitra kerja ataupun dari pemerintah. Hubungan Manajemen Proyek Dengan Disiplin Ilmu Lain Hubungan Manajemen Proyek dengan Disiplin Ilmu lain Strategis tujuan Consulting Fujitsu adalah membantu klien mencapai nilai bisnis yang benar dari mereka investasi TI-bisa melakukan itu secara efisien dan handal adalah kunci sukses Fujitsu sebagai mitra konsultasi. Sebagai contoh, salah satu proyek Fujitsu Consulting bekerja pada tahun ini untuk GES Pameran Services, sebuah pameran dan acara penyedia jasa yang berbasis di Las Vegas, Nevada. The engagement, launched in April 2007, will replace the company's current show services legacy system—used to manage and produce trade shows and events—with 20 Oracle applications including Oracle Projects, Oracle Bills of Material, Oracle Work In Process, Oracle iReceivables, Oracle's PeopleSoft Receivables, and Oracle's Siebel Credit Management. Keterlibatan, diluncurkan pada bulan April 2007, akan menggantikan menunjukkan saat perusahaan layanan sistem warisan-digunakan untuk mengelola dan memproduksi pameran perdagangan dan acara-dengan 20 aplikasi Oracle, termasuk Oracle Proyek, Oracle Bills of Material, Oracle Kerja Dalam Proses, Oracle iReceivables, Oracle Piutang PeopleSoft, dan Manajemen Kredit Siebel Oracle. While this is a fixed-fee project, GES requested additional flexibility in the way that Fujitsu is managing the engagement. Sementara ini merupakan proyek fixed-fee, GES meminta fleksibilitas tambahan dalam cara yang Fujitsu mengelola pertunangan. For instance, Fujitsu is measuring hours spent on particular deliverables so that any hours not consumed may be applied to future deliverables. Sebagai contoh, Fujitsu mengukur jam yang dihabiskan pada kiriman tertentu sehingga setiap jam tidak dikonsumsi dapat diterapkan untuk deliverables masa depan. As Kevin Sullivan, Fujitsu Consulting vice president and managing director, notes, “The ability to offer creativity and flexibility in contract terms is central to the Fujitsu approach.” Seperti Kevin Sullivan, Fujitsu Consulting wakil presiden dan direktur pengelola, catatan, "Kemampuan untuk menawarkan kreativitas dan fleksibilitas dalam hal kontrak adalah pusat pendekatan Fujitsu." In addition to fixed-fee projects, Fujitsu Consulting offers shared-risk, value-based, and traditional time/material models; however, this degree of flexibility definitely makes project management more complex. Selain proyek-proyek tetap-biaya, Fujitsu Consulting menawarkan berbagi-risiko, berbasis nilai, dan waktu tradisional / model bahan, namun ini tingkat fleksibilitas pasti membuat manajemen proyek lebih kompleks. According to Sullivan, “Over the last few years, our 200-plus project managers have used a variety of methods and formats to keep track of their engagements. Menurut Sullivan, "Selama beberapa tahun terakhir, 200-plus manajer proyek kami telah menggunakan berbagai metode dan format untuk melacak keterlibatan mereka. While this mixture has been able to fulfill our clients' requirements, our project management team has sometimes been challenged to develop suitable tracking mechanisms.” Sementara campuran ini telah mampu memenuhi kebutuhan klien kami ', proyek tim manajemen kami seringkali ditantang untuk mengembangkan mekanisme pelacakan yang cocok. " With the rollout of Oracle Project Management software, however, Fujitsu Consulting is now empowering its project managers with new capabilities. Dengan peluncuran Oracle Manajemen Proyek perangkat lunak, bagaimanapun, Fujitsu Consulting adalah memberdayakan manajer proyek sekarang dengan kemampuan baru. Fujitsu selected Oracle Project Management for its flexibility in managing different contract vehicles and its ability to help Fujitsu's project managers address financial and project management needs through a single application suite. Fujitsu Oracle Manajemen Proyek dipilih untuk fleksibilitas dalam mengelola kendaraan kontrak yang berbeda dan kemampuan untuk membantu manajer proyek Fujitsu alamat keuangan dan manajemen proyek perlu melalui suite aplikasi tunggal. Project managers, executives, and clients will not only be able to keep track of hours logged and milestones reached but also be able to determine what each piece of data means to the scope and success of a particular project. Proyek manajer, eksekutif, dan klien tidak hanya akan dapat melacak jam login dan tonggak mencapai tetapi juga dapat menentukan apa yang setiap bagian data berarti ruang lingkup dan keberhasilan suatu proyek tertentu. “What's nice about this new approach is that consistent, efficient, and effective project execution generates cost savings, which can be factored into our pricing model and, ultimately, benefit our clients,” says Sullivan. "Apa yang baik tentang pendekatan baru ini adalah bahwa pelaksanaan proyek konsisten, efisien, dan efektif menghasilkan penghematan biaya, yang dapat menjadi faktor dalam model harga kami dan, akhirnya, manfaat klien kami," kata Sullivan. Profesi dan Sertifikasi Manajemen Proyek Berbagai kelompok – kelompok tertentu berminat di berbagai bidang seperti engineering, berbagai bidang jasa, maupun kesehatan Manajemen Proyek Software Dalam pembangunan proyek prangkat lunak pastinya ada hal-hal yang menentukan apakah proyek akan berjalan dengan yang diharapkan sehingga menghasilkan kwalitas yang baik. Bagian penting tersebut adalah Manajeman Proyek Perangkat lunak. Definisi manajemen proyek perangkat lunak itu sendiri yaitu aktifitas perancangan dan pengontrolan membuat prangkat lunak dalam jangka waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan. Manajemen proyek perangkat lunak mengatur 4 hal penting yaitu personel, produk, proses dan proyek. Dari empat hal tersebut personel merupakan hal yang terpenting, karena personel adalah aktor yang mengisi pembangunan perangkat lunak dengan adanya personel atau orang-orang yang berperan didalamnya itu baik atau mempunyai kemampuan/skil bagus, maka produk yang dihasilakan, proses yang berjalan, dan proyek yang dikerjakan akan baik/bagus juga. Personel Manajemen proyek perangkat lunak Proses pembangunan perangkat lunak mempunyai banyak personel didalamnya, personel-personel ini akan di kelompokan menjadi 5 kategori yaitu : 1. Manajer senior Berperan sebagai yang membuat kebijakan, keputusan dan strategi dalam proyek, semuanya dipegang oleh manajer senior 2. Manajer proyek (pemimpin tim) Berperan sebagai orang yang bertanggung jawab dalam mengurus sebuah proyek dan mampu memilih praktisi sesuai dengan posisi. 3. Praktisi : Berperan sebagai yang mengerjakan perangkat lunak 4. Klien : Berperan sebagai pemberi kerja dan menentukan kebutuhan perangkat lunak 5. Pengguna perangkat lunak : Orang yang menggunakan prangkat lunak yang telah dibangun. Tim Proyek Perangkat lunak Dalam sebuah Tim pastinya ada struktur organisasi yang terbentuk untuk menentukan pembagian tugas yang bisa diterapkan pada tim perangkat lunak. Misalnya semua personel dibagi menjadi beberapa tim, setiap tim mengerjakan satu atau lebih tugas dan koordinasi dikendalikan oleh tim dam manager. Struktur organisasi yang bisa diterapkan yaitu : 1. Democratic Decentralized (DD) Demokratis Desentralisasi adalah sebuah gaya berorganisasi tim yang pemimpinnya mempromosikan berbagi tanggung jawab, sehingga tidak bersifat otoriter, pemimpin tidak permanen. 2. Controlled decentralized (CD) Pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur organisasi yang terkontrol. 3. Controlled Centralized (CC) Terkontrolnya suatu organisasi yang memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Pengukuran perangkat lunak a. Pengukuran berdasarkan ukuran Pengukuran dilakukan berdasarkan line of code (LOC), waktu, harga, dan kesalahn yang ditemukan. b. Pengukuran berdasarkan fungsi (Function Point – FP) Pengukuran dilakukan berdasarkan bagian-bagian software yang bisa dihitung, misalnya : jumlah file, input, external interface, output, dan user inquiry. c. Ukuran untuk organisasi kecil (DRE = Defect Removal efficiency) Pengukuran dilakukan berdasarkan usaha (melakukan evaluasi dan membuat perubahan), waktu (permintaan dan selesainya evaluasi sampai penugasan lain ke personel), cacat dan kesalahan yang terjadi. SUMBER http://chuiecutei.wordpress.com/2012/11/03/proyek-manajemen-integrasi/ http://adhisthana.tripod.com/artikel/kp1.txt http://pastinfoinfo.blogspot.com/2013/01/manajemen-proyek-perangkat-lunak_13.html

0 komentar: