Perubahan Inovasi Teknologi

Sifat Perubahan Dalam Inovasi Ada 6 Kelompok Yaitu :

1.     Penggantian (substitution)
Misalnya : Inovasi dalam penggantian jenis sekolah, penggantian bentuk perabotan, alat-alat atau sistem ujian yang lama diganti dengan yang baru.
2.     Perubahan (alternation)
Misalnya : Mengubah tugas guru yang tadinya hanya bertugas mengajar, ditambah dengan tugas menjadi guru pembimbing dan penyuluhan / mengubah kurikulum sekolah yang semula bercorak teoretis akademis menjadi kurikulum dan mata pelajaran yang berorientasi bernuansa keterampilan hidup praktis.
3.     Penambahan (addition)
Misalnya : Adanya pengenalan cara penyusunan dan analisis item tes objektif di kalangan guru sekolah dasar dengan tidak mengganti atau mengubah cara-cara penilaian yang sudah ada.
4.     Penyusunan kembali (restructturing)
Misalnya : Upaya menyusun kembali susunan peralatan, menyusun kembali komposisi serta ukuran dan daya tampung kelas, menyusun kembali urutan mata-mata pelajaran / keseluruhan sistem pengajaran, sistem kepangkatan, sistem pembinaan karier baik untuk tenaga edukatif maupun tenaga administratif, teknisi, dalam upaya perkembangan keseluruhan sumber daya manusia dalam sistem pendidikan.
5.     Penghapusan (elimination)
Contohnya : Upaya menghapus mata-mata pelajaran tertentu seperti mata pelajaran menulis halus, atau menghapus kebiasaan untuk senantiasa berpakaian seragam
6.     Penguatan (reinforcement)

Misalnya : Upaya peningkatan atau pemantapan kemampuan tenaga dan fasilitas sehingga berfungsi secara optimal dalam permudahan tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

Generasi Inovasi
            Banyak perubahan fundamental bagaimana perusahaan menghasilkan ide dan nilai-nilai baru dan membawanya ke pasar selama abad 20. Pada abad ini, dimana model ‘inovasi tertutup’ cukup berhasil meningkatkan kinerja perusahaan. Namun seiring dengan banyaknya penemuan teknologi informasi menjadikan banyak kritikan terhadap model ‘inovasi tertutup’ dan bergerak ke arah model ‘inovasi terbuka’. Perubahan-perubahan ini memberikan dampak perubahan pada dunia akademik di dalam melihat fenomena dan keterkaitan dengan disiplin ilmu yang berbeda semakin terbuka dari pada abad sebelumnya. Pergerakan perubahan konsep/teori inovasi melahirkan perjalanan melalui regenerasi konsep dan pendekatan. Berikut ini akan dijelasakan perubahan generasi inovasi. Hal ini penting untuk melihat posisi penelitian ini dan pendekatan yang dipakai dalam perjalanan teori inovasi dan metodologinya. Terdapat dua pandangan dalam mengurai generasi model inovasi yaitu diambil dari Davenport (2003) dan Marinova (2003).
Rothwell (1994) menjelaskan bahwa evolusi inovasi terbagi dalam lima generasi perilaku inovasi, yaitu:
1.     Generasi pertama inovasi (1G) – technology push. Area inovasi lebih menekankan sebagai pondasi dari revolusi industri. Inovasi hadir bersama teknologi baru untuk mengembangkan produk dan produksi.
2.     Generasi kedua inovasi (2G) – need pull. Area inovasi berbasis pada fokus pasar dan konsumen, dimana konsumen menekan kebutuhan dan respon teknologi produksi. Pemasaran menentukan peran dari pemunculan ide-ide baru.
3.     Generasi ketiga inovasi. (3G) – coupling model. Area inovasi berkembangan menjadi model pengelompokkan. Pemasaran mungkin membutuhkan ide-ide baru, namun teknologi produksi memberikan solusi. Alternatifnya, R&D mengembangkan ide-ide baru bagi pemasaran dengan feedback dari pasar, R&D dan pemasaran menyatu dalam hubungan yang kuat.
4.     Generasi keempat inovasi (4G) – integrated model. Model inovasi yang terintegrasi menunjukkan R&D dan pemasaran memiliki aktivitas yang terintegrasi, bersama dengan supplier dan menghilangkan peran yang dikelompokkan untuk memimpin konsumen.
5.     Generasi kelima inovasi (5G) – system integration and networking model. Model inovasi yang dikembangkan mengintegrasikan strategi mitra dengan supplier dan konsumen melalui sistem yang tangguh dan memiliki kolaborasi antara pemasaran dan penelitian yang kuat. Penekanan pada fleksibilitas dan kecepatan pengembangan dengan fokus pada kualitas dan faktor lainnya.


Pemanfaatan Teknologi Modern Dalam Bidang Pendidikan Berbentuk Aplikasi
      Training Model bisa diaplikasikan untuk berbagai permasalahan pendidikan.  Banyak guru menggunakan untuk ketrampilan dasar membaca dan menulis.  Disamping itu juga untuk membantu dalam permasalahan perilaku social dan menghilangkan rasa takut. Guru olah raga dan pelatih kursus mengemudi adalah orang orang yang paling sering menggunakan model ini. Untuk tingkah laku (ketrampilan) yang sederhana, yang diperlukan hanya demonstrasi dan pemberian petunjuk saat latihan.
      Training model bisa menggunakan mediasi instruktur ataupun dengan mediasi bahan lain.  Pembelajaran ketrampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja kadang dibutuhkan pemikiran yang melebihi kemampuan guru. Tetapi apabila guru benar benar menguasai ketrampilan itu dengan baik tidak sulit untuk membuat analisis tugas dan membuat urutannya.
      Contoh untuk pembelajaran training yang menggunakan mediasi bahan ajar adalah yang didesain oleh Eva Baker dan Aleta G. Saloutos dari universitas California. Tujuan buku pedoman ini adalah untuk melatih penyusun materi pendidikan tentang bagaimana cara mengevaluasi program mereka – untuk meningkatkan kemampuan mendesain bahan , membuat ringkasan dan menafsirkan informasi yang dikumpulkan dan memperbaiki pengajaran yang sesuai dengan data yang diperoleh.
    Tujuh kecakapan dalam evaluasi program pembelajaran mensyaratkan bahwa anda harus mampu untuk:

a)  Mengidentifikasi sumber sumber informasi yang diperlukan untuk evaluasi dan perbaikan bahan bahan pembelajaran yang ada didaerah dan dijual dipasaran.

b)  Mengidentifikasi unsure unsure  bentuk tes yang sesungguhnya (prototype tes) yang semestinya ada pada bahan pembelajaran

c)  Menulis rencana prototype tes

d)  Analisis rencana protoptype tes dan mengoreksi aspek aspek yang belum ada dalam rencana

e)  Susun data dari prototype tryout untuk menekankan hal hal yang berpotensi membuat ketidak cocokan produk

f)  Memberikan interpretasi verbal singkat data dari berbagai sumber data yang berbeda beda
g) Mengusulkan  revisi pengajaran yang tepat dengan memberikan data dari prototype tes bahan

     Singkatnya, tujuan utama pemberian materi ini adalah melibatkan kemampuan anda yang cukup untuk mendesain bahan bahan tryout, meringkas dan menafsirkan informasi yang anda kumpulkan dan merevisi pengajaran anda sesuai data yang diperoleh.


Referensi :

http://innovation-journey.blogspot.com/2009/07/evolusi-inovasi.html

http://www.scribd.com/doc/111613949/PITP-WEEK-4

https://bacaanbisnis.com/bagaimana-merek-besar-menggunakan-crowdsourcing-dan-open-inovasi-untuk-mendapatkan-network-yang-lebih-luas/

http://ruudhi.blogspot.co.id/2013/05/bidang-kajian-teknologi-pendidikan.html


0 komentar: