Tugas Soft skill Kewirausahaan
Nama: Rizki R Fauzi
Kelas :2DC01
NPM :46112567
Posted by :Rizki R Fauzi
Pengertian dan definisi wirausaha menurut para
ahli. Sebelumnya ada baiknya penulis bahas pengertian dari wirausaha itu
sendiri.Wirausaha atau kewirausahaan adalah kemampuan untuk
berdiri sendiri, berdaulat, merdeka lahir dan bathin, sumber peningkatan
kepribadian, suatu proses dimana orang mengejar peluang, merupakan sifat mental
dan sifat jiwa yang selalu aktif dituntut untuk mampu mengelola, menguasai,
mengetahui dan berpengalaman untuk memacu kreatifitas.
Dan berikut Pengertian dan definisi
kewirausahaan menurut Beberapa Para Ahli ;
1. Peter F Drucker
Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda (ability to create the new and different) .
2. Menurut Arif F. Hadipranata, wirausaha adalah
sosok pengambil risiko yang diperlukan untuk mengatur dan mengelola bisnis
serta menerima keuntungan financial ataupun non uang.
3. Thomas W Zimmerer Kewirausahaan adalah penerapan
kreativitas dan keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya
memanfaatkan peluang-peluang yang dihadapi orang setiap hari.
4. Kathleen mengemukakan bahwa wirausaha adalah orang
yang mengatur, menjalankan, dan menanggung risiko bagi pekerjaan-pekerjaan yang
dilakukannya dalam dunia usaha.
5. Andrew J Dubrin
Seseorang yang mendirikan dan menjalankan sebuah
usaha yang inovatif (Entrepreneurship is a person who founds and operates an
innovative business).
6.Robbin&Coulter
Entrepreneurship is the process whereby an
individual or a group of individuals uses organized efforts and means to pursue
opportunities to create value and grow by fulfilling wants and need through
innovation and uniqueness, no matter what resources are currently controlled.
(Kewirausahaan adalah proses dimana seorang individu atau kelompok individu
menggunakan upaya terorganisir dan sarana untuk mencari peluang untuk
menciptakan nilai dan tumbuh dengan memenuhi keinginan dan kebutuhan melalui
inovasi dan keunikan, tidak peduli apa sumber daya yang saat ini
dikendalikan.
7. (Soeharto Prawiro, 1997).
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan
untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture
growth).
8. (Acmad Sanusi, 1994)
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan
dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan,
siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.
9. Jean Baptista Say (1816)
Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan
berbagai alat-alat produksi dan menemukan nilai dari produksinya.
10. Frank Knight (1921)
Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi
perubahan pasar. Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam
menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang worausahawan disyaratkan
untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan
pengawasan.
11. Joseph Schumpeter (1934)
Wirausahawan adalah seorang inovator yang
mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui
kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk:
(1) memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas
baru,
(2) memperkenalkan metoda produksi baru,
(3) membuka pasar yang baru (new market),
(4) Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau
komponen baru, atau
(5) menjalankan organisasi baru pada suatu industri.
Schumpeter mengkaitkan wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam
konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya.
12.HarveyLeibenstein(1968,1979)
Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang
dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar
belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi
produksinya belum diketahui sepenuhnya
13. Penrose (1963)
Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi
peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial
berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.
.
14. Israel Kirzner (1979)
Wirausahawan mengenali dan bertindak terhadap
peluang pasar. Entrepreneurship Center at Miami University of Ohio:
Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi
ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang
lebih baik dalam menjalankan sesuatu.
13. Raymond, (1995)
Wirausaha adalah orang yang kreatif dan inovatif
serta mampu mewujudkanya untuk meningkatkan kesejahteraan diri masyarakat dan
lingkungan.
14. Kasmir (2006)
Wirausaha adalah orang yang berjiwa berani mengambil
resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan.
Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18
diawali dengan penemuan-penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal, dll.
Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi
dan kreativitas. Keuntungan dan kekayaan bukan tujuan utama.
Secara sederhana
arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani
mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan Berjiwa berani
mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa
diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. (Kasmir,
2007 : 18).
Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda antar
para ahli/sumber acuan dengan titik berat perhatian atau penekanan yang
berbeda-beda, diantaranya adalah penciptaan organisasi baru (Gartner, 1988),
menjalankan kombinasi (kegiatan) yang baru (Schumpeter, 1934), ekplorasi
berbagai peluang (Kirzner, 1973), menghadapi ketidakpastian (Knight, 1921), dan
mendapatkan secara bersama faktor-faktor produksi (Say, 1803). Beberapa
definisi tentang kewirausahaan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
Richard Cantillon (1775)
Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri
(self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga
tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu.
Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko
atau ketidakpastian
Jean Baptista Say (1816)
Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan
berbagai alat-alat produksi dan menemukan nilai dari produksinya.
Frank Knight (1921)
Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi
perubahan pasar. Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam
menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang worausahawan disyaratkan
untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan
pengawasan
Joseph Schumpeter (1934)
Wirausahawan adalah seorang inovator yang
mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui
kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk :
memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas
baru,
memperkenalkan metoda produksi baru,
membuka pasar yang baru (new market),
Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau
komponen baru, atau
menjalankan organisasi baru pada suatu industri.
Schumpeter mengkaitkan wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam
konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya. Penrose
(1963) Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam
sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas
kewirausahaan.
Harvey Leibenstein (1968, 1979)
Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang
dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar
belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi
produksinya belum diketahui sepenuhnya.
Israel Kirzner (1979)
Wirausahawan mengenali dan bertindak terhadap
peluang pasar.
Entrepreneurship Center at Miami University of
Ohio
Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi,
mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa
ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasila
akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada
kondisi resiko atau ketidakpastian.
Peter F. Drucker
Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda. Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang
wirausahan adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru, berbeda dari yang lain. Atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda
dengan yang sudah ada sebelumnya.
Zimmerer
Kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan
kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk
memperbaiki kehidupan (usaha).
Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik
dari berbagai pengertian tersebut adalah bahwa kewirausahaan dipandang sebagai
fungsi yang mencakup eksploitasi peluang-peluang yang muncul di pasar.
Eksploitasi tersebut sebagian besar berhubungan dengan pengarahan dan atau
kombinasi input yang produktif. Seorang wirausahawan selalu diharuskan
menghadapi resiko atau peluang yang muncul, serta sering dikaitkan dengan
tindakan yang kreatif dan innovatif. Wirausahawan adalah orang yang merubah
nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi
lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan,
inovasi dan cara-cara baru.
Selain itu, seorang wirausahawan menjalankan peranan
manajerial dalam kegiatannya, tetapi manajemen rutin pada operasi yang sedang
berjalan tidak digolongkan sebagai kewirausahaan. Seorang individu mungkin
menunjukkan fungsi kewirausahaan ketika membentuk sebuah organisasi, tetapi
selanjutnya menjalankan fungsi manajerial tanpa menjalankan fungsi
kewirausahaannya. Jadi kewirausahaan bisa bersifat sementara atau kondisional.
Kesimpulan lain dari kewirausahaan adalah proses
penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu
yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang
menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi. Istilah
wirausaha muncul kemudian setelah dan sebagai padanan wiraswasta yang sejak
awal sebagian orang masih kurang sreg dengan kata swasta.
Persepsi tentang wirausaha sama dengan
wiraswasta sebagai padanan entrepreneur. Perbedaannya adalah pada penekanan
pada kemandirian (swasta) pada wiraswasta dan pada usaha (bisnis) pada
wirausaha. Istilah wirausaha kini makin banyak digunakan orang terutama karena
memang penekanan pada segi bisnisnya. Walaupun demikian mengingat tantangan
yang dihadapi oleh generasi muda pada saat ini banyak pada bidang lapangan
kerja, maka pendidikan wiraswasta mengarah untuk survival dan kemandirian
seharusnya lebih ditonjolkan.
Sedikit perbedaan persepsi wirausaha dan wiraswasta
harus dipahami, terutama oleh para pengajar agar arah dan tujuan pendidikan
yang diberikan tidak salah. Jika yang diharapkan dari pendidikan yang diberikan
adalah sosok atau individu yang lebih bermental baja atau dengan kata lain
lebih memiliki kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasarn advirsity (AQ) yang
berperan untuk hidup (menghadapi tantangan hidup dan kehidupan) maka pendidikan
wiraswasta yang lebih tepat. Sebaliknya jika arah dan tujuan pendidikan adalah
untuk menghasilkan sosok individu yang lebih lihai dalam bisnis atau uang, atau
agar lebih memiliki kecerdasan finansial (FQ) maka yang lebih tepat adalah
pendidikan wirausaha. Karena kedua aspek itu sama pentingnya, maka pendidikan
yang diberikan sekarang lebih cenderung kedua aspek itu dengan menggunakan kata
wirausaha. Persepsi wirausaha kini mencakup baik aspek finansial maupun personal,
sosial, dan profesional (Soesarsono, 2002 : 48)
Karakteristik wirausaha dapat diartikan sebagai
sesuatu yang berhubungan dengan ciri khas, watak, perilaku, tabiat, serta sikap
orang terhadap perjuangan hidup untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin.
Karakteristik wirausaha pada umumnya terlihat pada waktu ia berkomunikasi dalam
rangka mengumpulkan informasi saat menjalin hubungan dengan para relasi
bisnisnya.
Berikut ini adalah macam-macam karakteristik yang
harus dimiliki oleh seorang wirausaha:
1. Berbudi pekerti luhur.
2. Kerja keras dan disiplin.
3. Mandiri dan realistis.
4. Berpikir positif dan bertanggung jawab.
5. Dapat mengendalikan emosi.
6. Berani menanggung resiko.
7. Tidak ingkar janji.
8. Berusaha mencari jalan keluar setiap permasalahan.
9. Belajar dari pengalaman.
Agar lebih jelas, berikut dikemukakan beberapa
karakteristik seorang wirausaha menurut pendapat Bygrave yang dikenal
dengna istilah 10D.
a. Dream (Mimpi)
Tidak ada wirausahawan yang tidak mempunyai mimpi,
dan akan lebih sukses lagi bila mempunyai visi dan misi ke depan disertai
dengan kemampuan untuk mewujudkan impiannya.
b. Decisivenes (Ketegasan)
Seorang wirausaha itu mempunyai hasrat ingin maju,
tegas, energik, penuh semangat, dan tidak bekerja lambat. Setiap keputusan yang
diambil selalu diperhitungkan. Kecepatan dan ketepatan merupakan faktor kunci
dalam kesuksesan bisnisnya.
c. Doers (Bertindak)
Wirausahawan tidak suka menunda pekerjaan dan selalu
menindaklanjuti keputusan yang telah dibuat, selalu mempunyai kecepatan dan
tenaga ekstra dalam bertindak di bandingkan yang lain.
Seorang wirausaha tidak mau menunda-nunda kesempatan
yang baik dalam bisnisnya.
d. Determination (Ketetapan Hati/ Kebulatan Tekad)
Seorang wirausaha mempunyai keteguhan hati serta
rasa tanggung jawab yang tinggi, sehingga tidak pernah menyerah begitu saja
ketika menghadapi persoalan, walaupun dihadapkan pada halangan dan rintangan
yang tidak mungkin dapat diatasi.
e. Dedication (Pengabdian)
Seorang wirausaha yang cerdas itu mempunyai dedikasi
yang tinggi terhadap bisnisnya, karena dedikasi yang tinddi maka kesuksesan
akan selalu menghampirinya. Seorang wirausaha yang berdedikasi tinggi terhadap
bisnisnya. Kadang-kadang mengorbankan kepentingan keluarga untuk sementara.
Wirausahawan di dalam melaksanakan pekerjaanya tidak mengenal lelah.
f. Devotion (Kecintaan/ Kesetiaan)
Bisnis akan menyita banyak waktu, pikiran, tenaga,
energy, focus, dan semangat seorang wirausaha sehingga ia harus mencintai
pekerjaanya dan pandai membagi waktu.
g. Detail (Terperinci)
Untuk mencapai kesuksesan, seseorang wirausaha harus
berpikir detail (terperinci) karena ketika menjalankan usaha, aspek keuangan
dan perencanaan strategi memerlukan pemikiran secara detail.
h. Destiny (Nasib)
Wirausaha wan membutuhkan keberuntungan dan ia harus
mulai beusaha untuk memprediksi kapan keberuntungan itu datang menghampirinya.
i. Dollars (Materi/ Uang)
Seorang wirausaha tidak mengutamakan pencapaian
kekayaan. Motivasinya bukan karena masalah uang. Uang dianggap sebagai ukuran
kesuksesan bisnisnya. Ia berasumsi jika berhasil dalam bisnis maka ia pantas
mendapat laba, bonus, atau hadiah.
j. Distribute (Menyalurkan/ Mendistribusikan)
Wirausaha yang baik selalu berorientasi untuk member
dan mendefinisikan kesuksesannya filosofinya, kepemilikannya, ilmunya, uang
yang dimilikinya untuk kesejahteraan para karyawan, dan tentunya
mendistribusikan kemempuan, ide, saran, dan inspirasi kreatifinya untuk
membantu mengembangkan bisnis agar pelanggannya senantiasa setia dan selalu
membeli barang dan jasa.
Mindset sebagai wirausaha
Mindset sebagai wirausaha
Seorang wirausaha hendaknya berpikir untuk mandiri dan menghadirkan kesempatan kerja bagi orang lain.
Kewirausahaan bukanlah sebuah pekerjaan tapi merupakan sifat yang harus dikembangkan.
"Jiwa enterpreneurship bisa berupa rasa tanggung jawab, ramah, sopan, dan berani menanggung risiko.Apapun pekerjaan kita, kita pasti membutuhkan sifat enterpreneurship,"
Sifat kewirausahaan telah menjadi salah satu faktor penting jika seseorang ingin meraih kesuksesan.
Satu-satunya cara untuk mengasah jiwa tersebut, adalah dengan berjual atau berdagang. Hal itu akan memaksa seseorang untuk berkomunikasi dan bernegoisasi. Dengan demikian, jiwa enterpreneurakan terlatih dengan baik.
"Dalam berbisnis, seseorang harus menampilkan sesuatu hal yang beda dengan yang lain. Jadilah yang pertama, terbaik dan berbeda. Jadilah yang spesial di lingkungan Anda sehingga akan mudah diingat oleh orang lain,"
Jika kita cenderung menghindari kesulitan, justru dianjurkan agar para mahasiswa untuk selalu membuat diri dalam kondisi tertekan. Menurut Ferdi, kondisi tersebut akan memacu pebisnis untuk semakin kreatif.
Pebisnis juga harus bisa melakukan pemasaran dan melayani pelanggan dengan baik.Dan yang paling penting, seorang pebisnis juga harus mau bekerja keras untuk mencapai kesuksesannya.
Sumber Referensi
0 komentar: