Tugas Soft skill 3 Kewirausahaan
Posted by : Rizki R
Fauzi
1 Pemasaran
Pemasaran (bahasa Inggris: marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.
Pemasaran (bahasa Inggris: marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.
Strategi pemasaran
merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran
merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga
didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah serangkaian rancangan besar
yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai
tujuannya.
”[1] Sehingga dalam
menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui
strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah
yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat. Pemasaran
menurut W. Y. Stanton pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem
yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai
dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan
kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.
[2] Berdasarkan definisi di
atas, proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh
konsumen. Yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu :
Konsumen potensial
mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat
menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
Perusahaan dapat
menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran.
Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan
mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi
kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara
cepat.
Mengenal dan
memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat
terjual dengan sendirinya.
Pada umumnya
kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis.
Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
Faktor mikro, yaitu
perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
Faktor makro, yaitu
demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya.
Berikut ini adalah
hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran : Dari sudut pandang
penjual :
Tempat yang
strategis (place),
Produk yang bermutu
(product),
Harga yang
kompetitif (price), dan
Promosi yang gencar
(promotion).
Dari sudut pandang
konsumen :
Kebutuhan dan
keinginan konsumen (customer needs and wants),
Biaya konsumen
(cost to the customer),
Kenyamanan
(convenience), dan
Komunikasi
(comunication).
Dari apa yang sudah
dibahas di atas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, bahwa pembuatan produk
atau jasa yang diinginkan oleh konsumen harus menjadi fokus kegiatan
operasional maupun perencanaan suatu perusahaan. Pemasaran yang
berkesinambungan harus adanya koordinasi yang baik dengan berbagai departemen
(tidak hanya di bagian pemasaran saja), sehingga dapat menciptakan sinergi di
dalam upaya melakukan kegiatan pemasaran.
2 Keuangan
Keuangan (bahasa Inggris: finance) mempelajari bagaimana individu,
bisnis, dan organisasi meningkatkan, mengalokasi, dan menggunakan sumber daya
moneter sejalan dengan waktu, dan juga menghitung risiko dalam menjalankan
proyek mereka. Istilah keuangan dapat berarti:
Ilmu keuangan dan
asset lainnya
Manajemen asset tersebut
Menghitung dan
mengatur risiko proyek
3 Pencatatan Usaha
Pendapatan dan
Pengeluaran
Usaha Anda akan menggunakan baik Jurnal Pendapatan dan Pengeluaran atau Buku Besar untuk mengawasi berapa banyak uang yang keluar, ke mana saja perginya, dan berapa yang masuk.
Usaha Anda akan menggunakan baik Jurnal Pendapatan dan Pengeluaran atau Buku Besar untuk mengawasi berapa banyak uang yang keluar, ke mana saja perginya, dan berapa yang masuk.
Jurnal Pendapatan
dan Pengeluaran digunakan oleh kebanyakan usaha kecil dan merupakan akuntansi
dengan pencatatan tunggal - mencatat penerimaan dan pengeluaran saja. Akuntansi
pencatatan rangkap mencakup buku besar dan yang lainnya untuk mencatat setiap
kegiatan sebagai bentuk debet dan kredit di dalam buku Anda. Di masa lalu semua
orang menganggap bahwa semua bisnis perlu menggunakan metode pencatatan rangkap
yang kurang praktis, namun kini banyak pemilik usaha kecil yang cukup menggunakan
sistem pencatatan tunggal. Akuntansi dengan pencatatan tunggal dapat dilakukan
di atas kertas ataupun dengan komputer. Program yang menjalankan akuntansi
dengan pencatatan tunggal antara lain Quicken dari Intuit dan Microsoft Money.
Buku besar
digunakan untuk mencatat setiap transaksi dua kali berdasarkan ide bahwa setiap
transaksi memiliki dua sisi yang mempengaruhi usaha Anda. Misalnya, apabila
Anda menjual sebuah barang, pembukuan Anda akan mencerminkan adanya penurunan
inventaris (kredit) dan arus masuk pembayaran (debet). Apabila Anda menggunakan
akuntansi dengan pencatatan rangkap, Anda mungkin ingin menggunakan program
komputer atau memanfaatkan jasa pemegang buku untuk menjaga kemutakhiran buku
besar. Apabila Anda menyerahkan orang lain mengelola pembukuan Anda, lakukan
pemeriksaan secara berkala. Program yang melakukan pembukuan dengan pencatatan
rangkap antara lain: M.Y.O.B dari Teleware, Peachtree Accounting dari Peachtree
Software, dan Quickbooks dari Intuit.
Akuntan Anda dapat
memberi saran tentang pencatatan pembukuan jenis apa yang Anda harus pilih.
Juga, hubungi penasihat pajak Anda mengenai apakah Anda harus menggunakan
sistem pembukuan berbasis uang tunai ataukah akrual.
Pengeluaran Kas
Uang yang Anda keluarkan di dalam usaha harus dipertanggungjawabkan apabila Anda ingin punya catatan atas seluruh pengeluaran bisnis dalam satu tahun tertentu. Sekurangnya ada dua cara untuk melakukannya: Anda menulis cek untuk dibayar kepada diri Anda sendiri atau menyimpan catatan kas kecil.
Uang yang Anda keluarkan di dalam usaha harus dipertanggungjawabkan apabila Anda ingin punya catatan atas seluruh pengeluaran bisnis dalam satu tahun tertentu. Sekurangnya ada dua cara untuk melakukannya: Anda menulis cek untuk dibayar kepada diri Anda sendiri atau menyimpan catatan kas kecil.
Apabila Anda
memilih untuk membayar kepada Anda sendiri dengan cek, catat saja semua tanda
terima uang dan jumlahkan setiap minggu, dua minggu, atau bulan, tergantung
volume pengeluaran Anda. Buatlah catatan untuk setiap kategori pengeluaran,
untuk tujuan pajak dan tulis cek kepada diri Anda sendiri untuk jumlah
totalnya. Pada catatan cek, tulis 'cek sendiri, dapat diganti dengan uang'
untuk membedakannya dari pendapatan yang terkena pajak. Atau, Anda dapat
menyimpan catatan kas kecil dengan menulis sebuah cek untuk kas kecil dan
mencatat setiap pengeluaran yang dibayarkan dari kas kecil.
Catatan Inventaris
Dengan senantiasa mengawasi catatan inventaris, Anda akan dapat antara lain mencegah terjadinya pencurian, menjaga inventaris pada tingkat minimum, dan melacak tren pembelian.
Dengan senantiasa mengawasi catatan inventaris, Anda akan dapat antara lain mencegah terjadinya pencurian, menjaga inventaris pada tingkat minimum, dan melacak tren pembelian.
Apabila Anda
menjual banyak pernak-pernik kecil, misalnya toko alat tulis, Anda mungkin
ingin menggunakan sistem komputer untuk melacak inventaris atau mengaitkan
antara sistem komputer dengan penjualan dengan menggunakan sistem inventaris titik
penjualan atau (point of sale, POS). Apabila Anda menggunakan pos berukuran
besar, Anda mungkin dapat melakukannya sendiri di atas kertas.
Informasi
inventaris penting yang harus dicatat adalah: tanggal pembelian , jumlah stok
barang yang dibeli, harga pembelian, tanggal penjualan, dan harga penjualan.
Piutang Dagang
Apabila produk atau jasa Anda dibayarkan pada saat produk dikirim atau jasa diberikan, maka Anda tidak perlu sistem pelacakan piutang dagang. Namun, apabila Anda menyediakan produk atau jasa di mana orang membayar kemudian, maka Anda perlu melacak piutang dagang. Anda dapat memantau piutang dagang dengan menyimpan salinan dari semua salinan tagihan yang dikirim atau dengan menyimpan catatan piutang dagang. Apa pun caranya, informasi yang perlu dicatat antara lain: tanggal faktur, nomor faktur, jumlah faktur, syarat pembayaran, tanggal pembayaran, jumlah dibayarkan, dan nama tertagih.
Apabila produk atau jasa Anda dibayarkan pada saat produk dikirim atau jasa diberikan, maka Anda tidak perlu sistem pelacakan piutang dagang. Namun, apabila Anda menyediakan produk atau jasa di mana orang membayar kemudian, maka Anda perlu melacak piutang dagang. Anda dapat memantau piutang dagang dengan menyimpan salinan dari semua salinan tagihan yang dikirim atau dengan menyimpan catatan piutang dagang. Apa pun caranya, informasi yang perlu dicatat antara lain: tanggal faktur, nomor faktur, jumlah faktur, syarat pembayaran, tanggal pembayaran, jumlah dibayarkan, dan nama tertagih.
Banyak program
perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membuat faktur dan melacak waktu
serta pengeluaran untuk setiap pelanggan. Program ini dapat menghemat banyak
waktu pemilik usaha dan menciptakan faktur yang nampak profesional. Namun,
menurut Ed Slott, penulis buku "Your Tax Questions Answered",
(Plymouth Press), dengan pencatatan piutang dagang dengan komputer, sudah
sepantasnya apabila Anda dapat menagih pembayaran secara lebih cepat atau dapat
melakukan pelacakan dari mana uang Anda datang secara lebih baik. Kalau tidak,
sistem pencatatan di kertas pun sangat efektif. Program yang dapat membuat
faktur atau mencatat waktu antara lain: QuickFaktur dari Intuit software;
Timeslips and WinFaktur dari Good Software; dan PerForm Pro Plus dari Delrina.
Utang Dagang
Utang dagang adalah utang perusahaan Anda untuk barang dan jasa dari pihak lain. Dengan mencatat berapa utang Anda dan kapan jatuh temponya, Anda dapat menjaga kredibilitas dan memegang uang selama mungkin.
Utang dagang adalah utang perusahaan Anda untuk barang dan jasa dari pihak lain. Dengan mencatat berapa utang Anda dan kapan jatuh temponya, Anda dapat menjaga kredibilitas dan memegang uang selama mungkin.
Pemilik usaha
dengan sedikit utang dagang biasanya menggunakan folder file tipe akordeon
dengan label tanggal untuk keperluan pelacakan. Perusahaan kecil lainnya cukup
membayar rekening dua kali sebulan dan menyimpan semua rekening ini ke dalam
folder "Untuk Dibayar". Perusahaan besar menggunakan catatan kertas
yang dikelola oleh kreditor. Sistem mana pun yang dipilih, Anda harus menyimpan
informasi berikut ini tentang utang dagang: tanggal faktur, nomor faktur,
jumlah faktur, jangka waktu pembayaran, tanggal dibayarkan, jumlah dibayarkan,
saldo (jika mungkin), serta nama dan alamat pelanggan.
4 Biaya dalam
berwirausaha
Jalannya suatu
usaha tidak dapat dilepaskan dari biaya. Pengertian sederhana dari suatu biaya
adalah semua dana yang dikeluarkan dalam suatu usaha. Misalnya anda membuka
usaha “Konveksi Seragam” yang didalamnya memproduksi seragam sekolah maka
pembelian bahan, bayar upah dan sewa tempat adalah biaya. Biaya dapat dibedakan
menjadi biaya tetap, biaya variabel, biaya langsung, biaya tidak langsung dan
lain-lain.
BIAYA TETAP (FIXED COST)
Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan secara periodik dan besarnya selalu konstan atau tetap, tidak terpengaruh oleh besar kecilnya volume usaha atau proses bisnis yang terjadi pada periode tersebut. Biaya tetap juga bisa disebut sebagai biaya operasional. Contoh: biaya sewa tempat adalah biaya tetap. Ketika pesanan dan produksi seragam banyak atau sedikit, uang yang harus kita keluarkan untuk sewa tempat adalah tetap. Besarnya tidak terpengaruh oleh banyak sedikitnya pelanggan yang membeli seragam kita.
BIAYA VARIABEL (VARIABLE COST)
Biaya variabel adalah biaya yang besarnya selalu berubah, tergantung pada volume usaha atau bisnis yang kita lakukan. Biaya variabel juga dapat disebut sebagai biaya produksi per unit produk. Contoh: Jika biaya upah pegawai bukan bulanan tetapi tergantung pada banyaknya seragam yang dijahit, maka upah pegawai termasuk biaya variabel. Biaya bahan baku juga termasuk dalam biaya variabel karena besar biaya per bulannya akan sangat tergantung dengan jumlah produksi yang kita hasilkan. Bagaimana jika usaha berupa jasa seperti potong rambut? Jawabnya adalah sama saja, berapa biaya yang dikeluarkan untuk sekali potong. Misalnya untuk beli bedaknya, beli gel atau minyak yang digunakan untuk mempermudah pemotongan, dll. Jika tidak bisa menghitung per kepala, dapat dihitung satu bedak atau gel dapat digunakan untuk berapa kepala. Kemudian hitung rata-rata biaya per kepala dan itulah yang kita sebut sebagai biaya variabel per kepala.
BIAYA TETAP (FIXED COST)
Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan secara periodik dan besarnya selalu konstan atau tetap, tidak terpengaruh oleh besar kecilnya volume usaha atau proses bisnis yang terjadi pada periode tersebut. Biaya tetap juga bisa disebut sebagai biaya operasional. Contoh: biaya sewa tempat adalah biaya tetap. Ketika pesanan dan produksi seragam banyak atau sedikit, uang yang harus kita keluarkan untuk sewa tempat adalah tetap. Besarnya tidak terpengaruh oleh banyak sedikitnya pelanggan yang membeli seragam kita.
BIAYA VARIABEL (VARIABLE COST)
Biaya variabel adalah biaya yang besarnya selalu berubah, tergantung pada volume usaha atau bisnis yang kita lakukan. Biaya variabel juga dapat disebut sebagai biaya produksi per unit produk. Contoh: Jika biaya upah pegawai bukan bulanan tetapi tergantung pada banyaknya seragam yang dijahit, maka upah pegawai termasuk biaya variabel. Biaya bahan baku juga termasuk dalam biaya variabel karena besar biaya per bulannya akan sangat tergantung dengan jumlah produksi yang kita hasilkan. Bagaimana jika usaha berupa jasa seperti potong rambut? Jawabnya adalah sama saja, berapa biaya yang dikeluarkan untuk sekali potong. Misalnya untuk beli bedaknya, beli gel atau minyak yang digunakan untuk mempermudah pemotongan, dll. Jika tidak bisa menghitung per kepala, dapat dihitung satu bedak atau gel dapat digunakan untuk berapa kepala. Kemudian hitung rata-rata biaya per kepala dan itulah yang kita sebut sebagai biaya variabel per kepala.
Misal: untuk
memproduksi satu seragam atasan putih diperlukan bahan baku berupa kain,
benang, dan kancing seharga Rp. 15.000. Upah jahitan per seragam adalah Rp.
5.000. Maka biaya variabel untuk satu seragam atasan putih adalah penjumlahan
dari bahan baku dan biaya upah yakni Rp. 20.000. Jika pada bulan januari kita
memproduksi 50 seragam atasan putih dan bulan Februari memproduksi 60 seragam
atasan putih maka biaya variabel untuk pembuatan seragam pada bulan Januari
adalah Rp.1 juta dan bulan Februari adalah Rp. 1.200.000,- .
Simulasi
Berikut simulasi perhitungan biaya yang dibutuhkan dalam menjalankan usaha kaos distro yang eksklusif dan berbahan baku yang sangat baik. Biasanya vendor memasang minimum order produksi sebesar 4 lusin (48 buah).
Simulasi
Berikut simulasi perhitungan biaya yang dibutuhkan dalam menjalankan usaha kaos distro yang eksklusif dan berbahan baku yang sangat baik. Biasanya vendor memasang minimum order produksi sebesar 4 lusin (48 buah).
5 Badan Usaha
Badan
usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan
mencari laba atau keuntungan. Badan Usaha seringkali disamakan dengan perusahaan, walaupun pada kenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya,
Badan Usaha adalah lembaga sementara perusahaan adalah tempat dimana Badan
Usaha itu mengelola faktor-faktor produksi.
Koperasi
Koperasi adalah
badan usaha yang berlandaskan asas-asas kekeluargaan.
BUMN
Badan
Usaha Milik Negara (atau
BUMN) ialah badan usaha yang permodalannya seluruhnya atau sebagian dimiliki
oleh Pemerintah. Status pegawai badan usaha-badan usaha
tersebut adalah karyawan BUMN bukan pegawai negeri. BUMN sendiri sekarang ada 3
macam yaitu Perjan, Perum dan Persero.
Perjan
Perjan adalah
bentuk badan usaha milik negara yang seluruh modalnya dimiliki oleh pemerintah. Perjan ini
berorientasi pelayanan pada masyarakat, Sehingga selalu merugi. Sekarang sudah tidak ada
perusahaan BUMN yang menggunakan model perjan karena besarnya biaya untuk
memelihara perjan-perjan tersebut sesuai dengan Undang Undang (UU) Nomor 19
tahun 2003 tentang BUMN. Contoh Perjan: PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api)
kini berganti menjadi PT.KAI
Perum
Perum adalah perjan
yang sudah diubah. Tujuannya tidak lagi berorientasi pelayanan tetapi
sudah profit oriented. Sama seperti Perjan, perum di kelola oleh negara
dengan status pegawainya sebagai Pegawai Negeri. Namun perusahaan masih merugi
meskipun status Perjan diubah menjadi Perum, sehingga pemerintah terpaksa
menjual sebagian saham Perum tersebut kepadapublik (go public) dan statusnya diubah menjadi persero.
Persero
Persero adalah
salah satu Badan Usaha yang dikelola oleh Negara atau Daerah. Berbeda dengan
Perum atau Perjan, tujuan didirikannya Persero yang pertama adalah mencari
keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan kepada umum. Modal pendiriannya
berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan negara yang dipisahkan berupa
saham-saham. Persero dipimpin oleh direksi. Sedangkan pegawainya berstatus
sebagai pegawai swasta. Badan usaha ditulis PT < nama perusahaan >
(Persero). Perusahaan ini tidak memperoleh fasilitas negara. Jadi dari uraian
di atas, ciri-ciri Persero adalah:
·
Tujuan utamanya mencari laba (Komersial)
·
Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan
yang berupa saham-saham
·
Dipimpin oleh direksi
BUMS
Badan Usaha Milik
Swasta atau BUMS adalah badan usaha yang didirikan dan dimodali oleh
seseorang atau sekelompok orang. Berdasarkan UUD 1945 pasal 33, bidang- bidang usaha yang diberikan
kepada pihak swasta adalah mengelola sumber daya ekonomi yang bersifat tidak
vital dan strategis atau yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak.
Berdasarkan bentuk hukumnya Badan usaha milik swasta dibedakan atas :
Perusahaan
Persekutuan
Perusahaan
persekutuan adalah perusahaan yang memiliki 2 pemodal atau lebih. Ada 3 bentuk
perusahaan persekutuan
Firma
Firma (Fa) adalah
badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih dimana tiap- tiap anggota
bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Modal firma berasal dari anggota
pendiri serta laba/ keuntungan dibagikan kepada anggota dengan perbandingan
sesuai akta pendirian.
Ciri-ciri Firma: 1)
Para sekutu aktif di dalam mengelola perusahaan. 2) Tanggung jawab yang tidak
terbatas atas segala resiko yang terjadi. 3) Akan berakhir jika salah satu
anggota mengundurkan diri atau meninggal dunia.
Persekutuan
komanditer
Persekutuan
Komanditer (commanditaire vennootschap atau CV) adalah suatu persekutuan
yang didirikan oleh 2 orang atau lebih. Persekutuan komanditer mengenal 2
istilah yaitu :
·
Sekutu aktif adalah anggota yang memimpin/ menjalankan perusahaan dan
bertanggung jawab penuh atas utang- utang perusahaan.
·
Sekutu pasif / sekutu komanditer adalah anggota yang hanya menanamkan modalnya
kepada sekutu aktif dan tidak ikut campur dalam urusan operasional perusahaan.
Sekutu pasif bertanggung jawab atas risiko yang terjadi sampai batas modal yang
ditanam.
Keuntungan yang diperoleh
dari perusahaan dibagikan sesuai kesepakatan.
Perseroan terbatas
Perseroan terbatas
(PT) adalah badan usaha yang modalnya diperoleh dari hasil penjualan saham.
Setiap pemegang surat saham mempunyai hak atas perusahaan dan setiap pemegang
surat saham berhak atas keuntungan (dividen).
Yayasan
Yayasan adalah
suatu badan usaha, tetapi tidak merupakan perusahaan karena tidak mencari
keuntungan. Badan usaha ini didirikan untuk sosial dan berbadan hukum.
6 Kepemimpinan
dalam Berorganisasi
>
Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan itu
termasuk kedalam suatu kerja sama didasarkan kepada kemampuan orang tersebut,
dan kepemimpinan itu juga di ratikan oleh para pendapat ilmuwan diantaranya :
Menurut Tead;
Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau
seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada
kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai
tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
Menurut Young
(dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang
didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain
untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan
memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Moejiono (2002)
memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu
arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang
membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance
induction theorist) cenderung memandang leadership sebagai pemaksaan atau
pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk
kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).
Dari beberapa
definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan kemampuan
mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah
laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam
bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau
kelompok.
>
Tipe- Tipe Kepemimpinan
Ada enam tipe
kepemimpinan yang diakui keberadaannya secara luas.
1) Tipe pemimpin
Otokratis
Yaitu seorang
pemimpin yang otokratis adalah seorang pemimpin yang:
• Menganggap
organisasi sebagai milik pribadi
• Mengidentikan
tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
• Menganggap
bawahan sebagai alat semata- mata
• Tidak mau
menerima kritik, saran, dan pendapat
• Terlalu
bergantung kepada kekuasaan formalnya
• Dalam tindakan
penggerakannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan
dan punitif (bersifat menghukum)
2) Tipe
Militeristis
Yaitu seorang
pemimpin yang bertipe militeristis adalah seorang pemimpin yang memiliki sifat-
sifat:
• Sering
mempergunakan sistem perintah dalam menggerakkan bawahannya
• Senang bergantung
pada pangkat dan jabatan dalam menggerakkan bawahannya
• Senang kepada
formalitas yang berlebih- lebihan
• Menuntut disiplin
yang tinggi dan kaku dari bawahan
• Sukar menerima
kritikkan dari bawahan
• Menggemari
upacara- upacara untuk berbagai acara dan keadaan
3) Tipe
Paternalistis
Yaitu seorang
pemimpin yang:
• Menganggap
bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa
• Bersikap terlalu
melindungi
• Jarang memberikan
kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan dan inisiatif
• Jarang memberikan
kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya.
• Sering bersikap
maha tahu
4) Tipe Kharismatis
Hingga kini para
pakar belum berhasil menemukan sebab- sebab mengapa seorang pemimpin memiliki
kharisma, yang diketahui adalah bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya
tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang
jumlahnya sangat besar. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab
seorang menjadi pemimpin yang kharismatis, maka sering dikatakan bahwa pemimpin
yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supernatural powers).
5) Tipe Laissez
Faire
Yaitu seorang yang
bersifat:
• Dalam memimpin
organisasi biasanya mempunyai sikap yang permisif, dalam arti bahwa para
anggota organisasi boleh saja bertindak sesuai dengan keyakinan dan hati
nurani, asal kepentingan bersama tetap terjaga dan tujuan organisai tetap
tercapai.
• Organisasi akan
berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari
orang- orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan
organisasi, sasaran yang dicapai, dan tugas yang harus dilaksanakan oleh
masing- masing anggota.
• Seorang pemimpin
yang tidak terlalu sering melakukan intervensi dalam kehidupan organisasional.
• Seorang pemimpin
yang memiliki peranan pasif dan membiarkan organisasi berjalan dengan
sendirinya
6) Tipe Demokratis
Yaitu tipe yang
bersifat:
• Dalam proses
penggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia adalah
makhluk termulia di dunia
• Selalu berusaha
mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan
tujuan pribadi dari para bawahannya
• Senang menerima
saran, pendapat bahkan kritik dari bawahannya
• Selalu berusaha
untuk menjadikan bawahannya lebih sukses dari padanya.
• Selalu berusaha
mengutamakan kerjasama dan kerja tim dalam usaha mencapai tujuan
• Berusaha
mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin
• Para bawahannya
dilibatkan secara aktif dalam menentukan nasib sendiri melalui peran sertanya
dalam proses pengambilan keputusan.
>
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN
1. Teori Sifat
Teori ini bertolak
dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh
sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar
pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin
yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan
pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai
atau ciri-ciri di dalamnya. Ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki pemimpin
menurut Sondang P Siagian (1994:75-76) adalah:
- pengetahuan umum
yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas, pragmatisme,
fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan;
- sifat inkuisitif,
rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi, keteladanan,
ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang
baik, kapasitas integratif;
- kemampuan untuk
bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skala prioritas, membedakan yang
urgen dan yang penting, keterampilan mendidik, dan berkomunikasi secara
efektif.
Walaupun teori
sifat memiliki berbagai kelemahan (antara lain : terlalu bersifat deskriptif,
tidak selalu ada relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas
kepemimpinan) dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila kita
renungkan nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai
berbagai rumusan sifat, ciri atau perangai pemimpin; justru sangat diperlukan
oleh kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan.
2.
Teori Perilaku
Dasar pemikiran
teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika
melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Dalam
hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi perilaku:
a.
konsiderasi dan struktur inisiasi
Perilaku seorang
pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan memiliki ciri ramah
tamah,mau berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan, menerima usul dan
memikirkan kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya setingkat dirinya. Di
samping itu terdapat pula kecenderungan perilaku pemimpin yang lebih
mementingkan tugas organisasi.
b.
berorientasi kepada bawahan dan produksi
perilaku pemimpin
yang berorientasi kepada bawahan ditandai oleh penekanan pada hubungan
atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada pemuasan kebutuhan bawahan
serta menerima perbedaan kepribadian, kemampuan dan perilaku bawahan. Sedangkan
perilaku pemimpin yang berorientasi pada produksi memiliki kecenderungan
penekanan pada segi teknis pekerjaan, pengutamaan penyelenggaraan dan
penyelesaian tugas serta pencapaian tujuan.
Pada sisi lain,
perilaku pemimpin menurut model leadership continuum pada dasarnya ada dua
yaitu berorientasi kepada pemimpin dan bawahan. Sedangkan berdasarkan model
grafik kepemimpinan, perilaku setiap pemimpin dapat diukur melalui dua dimensi
yaitu perhatiannya terhadap hasil/tugas dan terhadap bawahan/hubungan kerja.
Kecenderungan
perilaku pemimpin pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari masalah fungsi
dan gaya kepemimpinan (JAF.Stoner, 1978:442-443)
3.
Teori Situasional
Keberhasilan
seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan
dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan
dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan
ruang. Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu
menurut Sondang P. Siagian (1994:129) adalah
* Jenis pekerjaan
dan kompleksitas tugas;
* Bentuk dan sifat
teknologi yang digunakan;
* Persepsi, sikap
dan gaya kepemimpinan;
* Norma yang dianut
kelompok;
* Rentang kendali;
* Ancaman dari luar
organisasi;
* Tingkat stress;
* Iklim yang
terdapat dalam organisasi.
Efektivitas
kepemimpinan seseorang ditentukan oleh kemampuan “membaca” situasi yang
dihadapi dan menyesuaikan gaya kepemimpinannya agar cocok dengan dan mampu
memenuhi tuntutan situasi tersebut. Penyesuaian gaya kepemimpinan dimaksud
adalah kemampuan menentukan ciri kepemimpinan dan perilaku tertentu karena
tuntutan situasi tertentu. Sehubungan dengan hal tersebut berkembanglah
model-model kepemimpinan berikut:
a.
Model kontinuum Otokratik-Demokratik
Gaya dan perilaku
kepemimpinan tertentu selain berhubungan dengan situasi dan kondisi yang
dihadapi, juga berkaitan dengan fungsi kepemimpinan tertentu yang harus diselenggarakan.
Contoh: dalam hal pengambilan keputusan, pemimpin bergaya otokratik akan
mengambil keputusan sendiri, ciri kepemimpinan yang menonjol ketegasan
disertai perilaku yang berorientasi pada penyelesaian tugas.Sedangkan pemimpin
bergaya demokratik akan mengajak bawahannya untuk berpartisipasi. Ciri
kepemimpinan yang menonjol di sini adalah menjadi pendengar yang baik disertai
perilaku memberikan perhatian pada kepentingan dan kebutuhan bawahan.
b. Model ”
Interaksi Atasan-Bawahan” :
Menurut model ini,
efektivitas kepemimpinan seseorang tergantung pada interaksi yang terjadi
antara pemimpin dan bawahannya dan sejauhmana interaksi tersebut mempengaruhi
perilaku pemimpin yang bersangkutan.
Seorang akan
menjadi pemimpin yang efektif, apabila:
* Hubungan atasan
dan bawahan dikategorikan baik;
* Tugas yang harus
dikerjakan bawahan disusun pada tingkat struktur yang tinggi;
* Posisi kewenangan
pemimpin tergolong kuat.
c. Model
Situasional
Model ini
menekankan bahwa efektivitas kepemimpinan seseorang tergantung pada pemilihan
gaya kepemimpinan yang tepat untuk menghadapi situasi tertentu dan tingkat
kematangan jiwa bawahan. Dimensi kepemimpinan yang digunakan dalam model ini
adalah perilaku pemimpin yang berkaitan dengan tugas kepemimpinannya dan
hubungan atasan-bawahan. Berdasarkan dimensi tersebut, gaya kepemimpinan yang
dapat digunakan adalah
* Memberitahukan;
* Menjual;
* Mengajak bawahan
berperan serta;
* Melakukan
pendelegasian.
d. Model ”
Jalan- Tujuan “
Seorang pemimpin
yang efektif menurut model ini adalah pemimpin yang mampu menunjukkan jalan
yang dapat ditempuh bawahan. Salah satu mekanisme untuk mewujudkan hal tersebut
yaitu kejelasan tugas yang harus dilakukan bawahan dan perhatian pemimpin
kepada kepentingan dan kebutuhan bawahannya. Perilaku pemimpin berkaitan dengan
hal tersebut harus merupakan faktor motivasional bagi bawahannya.
e. Model
“Pimpinan-Peran serta Bawahan” :
Perhatian utama
model ini adalah perilaku pemimpin dikaitkan dengan proses pengambilan
keputusan. Perilaku pemimpin perlu disesuaikan dengan struktur tugas yang harus
diselesaikan oleh bawahannya.
Salah satu syarat
penting untuk paradigma tersebut adalah adanya serangkaian ketentuan yang harus
ditaati oleh bawahan dalam menentukan bentuk dan tingkat peran serta bawahan
dalam pengambilan keputusan. Bentuk dan tingkat peran serta bawahan tersebut
“didiktekan” oleh situasi yang dihadapi dan masalah yang ingin dipecahkan
melalui proses pengambilan keputusan.
Sumber Referensi :
0 komentar: